MAKNA TAUHID LAA ILAAHA ILLALLAH

Untuk memahami kalimat tauhid, seorang Muslim harus memiliki keyakinan dan komitmen yang murni kepada substansi makna tersebut tanpa ada keraguan sedikitpun di dalam hatinya bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan nabi Muhammad itu sebagai utusan-Nya.

Menurut Imam Ibn Taimiya rahimahullah bahwa makna la ilaha illallah harus difahami melalui tiga kategori tauhid yaitu: tauhid ketuhanan (arrububiyah), tauhid sesembahan (al-uluhiyah), dan tauhid asma dan sifat.
1. Tauhid Rububiyah: keyakinan yang kokoh bahwa hanya Allah yang menciptakan dan mengatur alam ini dan tidak ada rabb selain Dia.
2. Tauhid Uluhiyah: keyakinan yang kokoh bahwa tidak ada Tuhan yang benar yang wajib disembah selain Allah.
3. Tauhid Asma dan Sifat: keyakinan yang kokoh bahwa Allah SWT memiliki sifat sempurna (kamal) dan bebas dari sifat kurang, dan segala sifat-Nya tidak sama dengan sifat makhluk.

Nama-Nama kalimat ‘la ilaha illallah’ Dalam Al-Qur’an
Berdasarkan penjelasan al-Qur’an dan al-Hadits bahwa kalimat ‘la ilaha illallah memiliki nama yang cukup beragam. Biasanya dalam ilmu tafsir variasi penamaan tersebut memiliki indikasi betapa pentingnya perkara tersebut. Di antara nama la ilaha illallah ialah:
1. Kalimat Tauhid
“Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”. (QS Al-Baqarah 163).
Dalam ayat ini Allah Subhanahu Wata’ala memerintahka para ulama untuk mengajarkan terlebih dahulu akidah Islam yang tersirat dalam kalimat la ilaha illallah kepada manusia. Penjelasan tauhid tersebut harus sampai kepada pentauhidan Allah secara rububiyah, ubudiyah dan juga asma dan sifat. Ketika kaum musyrikin mendengar kalimat ini mereka meminta bukti dalil yang bisa mereka terima secara logis dan realistis, maka Allah pun menceritakan dalil-dalil kauniyah pada ayat berikutnya.
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan”.(QS Al-Baqarah 164).

2. Kalimat Ihsan
Dalam terminologi al-Qur’an kalimat la ilaha illallah juga memiliki makna “ihsan” yakni keimanan yang diikuti dengan ketakwaan dan ketaatan dalam beribadah kepada Allah akan mendapatkan balasan kebaikan dari Allah yakni surga dan keridahan-Nya.
“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)”. (QS. Ar-Rahman 60).

3. Dakwatul Haq
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:
“Hanya bagi Allah-lah (hak mengabulkan) doa yang benar. Dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memperkenankan sesuatupun bagi mereka, melainkan seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai air ke mulutnya, padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya. Dan doa (ibadat) orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka.” (QS Ar-Ra’ad 14).

Ayat tersebut menjelaskan akidah tauhid dengan menggunakan dalil dan bukti-bukti yang kuat, yakni bahwa Allah Subhanahu Wata’ala adalah dakwatul haq yang hanya kepada-Nya manusia berdoa dan memohon segala apa yang ia inginkan. Dialah Tuhan yang sebenarnya tidak ada tuhan selain Dia, karena pemberian nama “tuhan” kepada makhluk adalah batil seperti berhala ataupu bentuk sesembahan apa saja selain Allah. Oleh karenanya menyembah berhala ataupun memohon kepadanya bagaikan orang yang mengulurkan telapak tangannya yang terbuka ke air supaya air sampai ke mulutnya. Hal ini tidak mungkin terjadi karena telapak tangan yang terbuka tidak dapat menampung air.

Syarat Diterimanya Ucapan Kalimat Syahadat
Agar syahadat seseorang bisa diterima dan ia mendapatkan apa yang dijanjikan Allah kepadanya dengan syahadahnya itu, maka ada beberapa syarat yang mesti dimilikinya. Di antaranya adalah:
1. Ilmu yang menolak kebodohan
2. Keyakinan yang menolak keraguan
3. Keikhlasan yang menolak kesyirikan
4. Kejujuran yang menolak kebohongan
5. Cinta yang menolak kebencian
6. Penerimaan yang menolak penolakan
7. Taat mengerjakan dan menjauhi pembangkangan.

Keutamaan Kalimat La Ila illallah
Setiap orang yang telah mengucapkan kalimat la ilaha Illallah yang diikuti dengan keyakinan di dalam hatinya, dan juga disertai dengan bukti kongkret perbuatan dalam kesehariannya, ia akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Selain itu, fitrah yang telah diikrarkan ketika di alam rahim masih bisa ia pertahankan di dunia ini.
Dalam konteks ini ada beberapa keutamaan yang dimiliki oleh seseorang jika ia beriman dengan kalimat la ilaha illallah tersebut.
a. di dunia
1. Ketenangan
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”.(QS Ar-Ra’d 28)
2. Keamanan
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk”. (QS Al-An’am 82)
3. Keberkahan
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”.(QS Al-‘Araf 96)
4. Kehidupan yang baik
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”.(QS An-Nahl 97)
b. Di Akhirat
1. Surga
“Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam). Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni syurga, mereka kekal di dalamnya”. (QS Yunus 25-26).
2. Ridha Allah
“Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga `Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadaNya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.” (QS Al-Bayyinah 8)
Mengucapkan Dua Kalimat Syahadat di akhir hayat
Berdasarkan petunjuk dari nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa dianjurkan bagi setiap Muslim yang sedang menghadapi skaratul maut dibacakan talqin pada telinganya kalimat ikhlas ‘La Ilaha Illah Muhammadur Rasulullah’, ia akan mendapatkan surga di sisi Allah Subhanahu Wata’ala.
Sabda nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
“Bacakan talqin orang yang menjelang meninggal di antara kalian kalimat la ilaha illallah”. (HR.Muslim).
Dalam riwayat lain beliau bersabda,
“Barangsiapa yang akhir perkataannya la ilaha illallah, maka ia akan masuk surga”. (HR.Ahmad & Abu Daud).
Kesimpulan
Dari pemaparan di atas, kita bisa simpulkan bahwa kalimat ‘la ilaha illallah’ merupakan:
1. pintu masuk ke dalam Islam
2. kunci menuju surga
3. barometer nilai bagi manusia
4. kebahagiaan di dunia dan akhirat
5. kunci keberkahan dalam hidup
6. kemerdekaan dan kemenangan
7. ketenangan jiwa dan keamanan.

Maka, berdasarkan argumentasi dan dalil-dalil naqli di atas telah jelas bagi kita semua bahwa surga hanya bisa didapat oleh orang yang berikrar di hadapan Allah dengan kalimat tauhid. Bahkan bukan hanya sekedar berikrar, akan tetapi ia juga memiliki komitmen dan konsekuensi dalam mempertahankan akidah tauhid sampai ajal menjeputnya, dan menutup kehidupan dengan khusnul khatimah (penutup yang baik)

Comments :

0 komentar to “MAKNA TAUHID LAA ILAAHA ILLALLAH”

Posting Komentar