Kekuatan Do'a Dalam Menggapai Mimpi

Malam yang dingin, hujan rintik-rintik menambah kepiluan hati yang kini kurasakan, di bawah naungan rumah bambu, aku terhanyut dalam tangisan dan kesedihan, ku pegang lembaran surat yang kuterima dua minggu yang lalu, surat yang bertuliskan pembayaran registrasi sebesar enam juta rupiah ke Universitas yang aku impikan...kata hatipun berucap lirih..."Apakah aku mampu menggapai mimpi ini..?".
Dalam kagalauan hati..kurasakan sentuhan kasih sayang dari seorang ayah...ia berkata "Anakku..Ayah tahu ini adalah cita-citamu..bukan berarti ayah tidak menyayangimu, ayah sudah berusaha kesana kemari, tapi mungkin Allah menghendaki lain untukmu. Anakku..ayah sudah tua..Ayah sudah tidak kuat lagi bekerja untuk membiayaimu..lihatlah Ibumu yang sedang sakit..jangankan untuk membayar uang sebesar itu, untuk makan saja kita susah Anakku". Aku bersimpuh di pangkuan Ayah dan Ibuku..tak dapat ku tahan air mata yang terus mengalir, Ayah..Ibu..maafkanlah Aku..bukan berarti aku ingin memberikan beban kepada Ayah dan Ibu, melainkan aku ingin memberikan kebahagiaan kepada kalian, Ijinkanlah dan Do'akanlah besok aku akan pergi ke bandung, entah kemana dan darimana Aku akan mendapatkan uang itu, tapi Aku yakin Allah akan memberikan jalan yang terbaik untukku.
Deraian air mata seorang Ibu mengantarkanku melangkah menggapai mimpi, senandung Do'a dan harapan terdengar lirih menyusup ke dalam hatiku sehingga semangat ku semakin berkobar.
Tiga hari lagi masa registrasiku berakhir, lembaga demi lembaga aku datangi dan minta bantuan kepada mereka, kadang berjam-jam aku menunggu hanya untuk mendapatkan sebuah tanda tangan surat pengantar, namun hingga sore aku tidak mendapatkan apa-apa. Terasa perutku sudah lapar, namun aku tahu bahwa uangku hanya cukup untuk ongkos besok ke Bandung.
Esoknya aku terus mencoba untuk mencari jalan, meniti mimpi walau kadang rasa lelah menghampiri hati, namun orang-orang yang menyayangikulah yang membuat aku selalu tegar untuk tetap melangkah, jalan demi jalan aku susuri, kudatangi orang-orang yang memangku jabatan itu semoga saja hati mereka terketuk untuk menolongku, tak henti2nya aku memohon kepada Allah agar dibukakan jalan untukku, ketika aku sudah merasa lelah, Allah mempertemukanku dengan seorang Ibu yang mulia hatinya. di hadapannya aku menceritakan semua resah dan harapan yang sedang ku ukir, dan aku berharap ada orang yang mau membantuku, Ibu itu menatapku dengan mata yang berkaca-kaca, "janganlah kau berkecil hati..tunggulah ibu sebentar, Ibu akan mencoba mengajukan bantuan ke pemda untuk biaya registrasimu, aku hanya mengangguk lesu.
Satu jam telah berlalu, tampak Ibu itu menghampiriku dengan wajah berbinar, dengan suara nya yang lirih dia berkata.." tarji..Alhamdulillah Ibu sudah mendapatkan bantuan untukmu, pemda memberikan uang untuk biayamu sebesar 3 juta rupiah", terasa di dalam jantungku bagaikan ada angin yang menghembuskan kesejukan pada hati ini.
Kuucapakan terimakasihku...dan ku mohon pamit untuk pergi ke bandung karena langkahku belum usai.
Dengan ketegaran di hati, ku coba terus melangkah demi menggapai mimpi. Senja mulai menghilang, ku pandangi suasana kota yang bagiku masih asing, ku tanyakan alamat Universitas yang ada dalam surat itu, ketika aku sudah menemukannya, sungguh ku merasa kagum baru kali ini aku menyaksikan bangunan yang megah seperti ini, tanpa ku sadari air mataku menetes, bukan karena kesulitan yang kuhadapi sekarang, tapi andaikan aku bisa mencari ilmu di sini, betapa bahagianya hatiku, tanpa seorang satpam sedang berjaga, aku pun langsung bertanya, ternyata hari itu semua orang sudah pulang, dan hari besoknya adalah hari libur.
Sang mentari sudah mulai menampakan wajahnya, cuaca cerah mengantarkan pagi itu mengiringi detik demi detik perjalanan hidupku untuk menggapai mimpi ini, walau berbagai rintangan yang kuhadapi, kadang tanggapan yang menyakitkan hati namun ku coba terus melangkah, karena aku yakin setiap kesulitan pasti ada jalan.
Hingga mentari itu mulai menyengat aku belum bertemu dengan orang yang bisa membantuku, dan akhirnya aku dipertemukan dengan seorang Ibu yang sungguh sangat baik hatinya, dengan nada santun penuh kasih sayang akhirnya dia menolongku dan membayarkan semua biayaku.
Sungguh segala sesuatu menjadi mudah bagi Allah.terimakasih Ya Allah akhirnya aku bisa meniti mimpi ini disini. ku Ucapkan terimakasih untuk kedua orang tuaku, guru-guruku, dan Adikku tercinta.
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرا.
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan

Bandung, 14 Agustus 2009
"Entar Tarji"


Comments :

0 komentar to “Kekuatan Do'a Dalam Menggapai Mimpi”

Posting Komentar