Hakikat Kebahagiaan



Kehidupan di dunia tak akan pernah terlepas dari yang namanya bahagia dan sedih, suka dan duka. setiap orang punya karakter masing-masing dalam menghadapinya, ada yang ketika dia mendapatkan kebahagiaan dia bersyukur, dan ada pula yang lupa akan nikmat yang diberikan oleh Allah Swt. dan ketika seseorang diberikan musibah atau kesedihan ada yang sabar dan ada yang malah menyalahkan Allah dan berpaling dari Allah Swt. Padahal segala sesuatu yang telah Allah berikan pasti ada hikmah dan pelajaran (Ibrah) yang bisa kita ambil.
Dalam surat Al- Baqarah ayat 286, Allah memberikan penjelasan bahwa Allah tidak akan memberikan suatu beban atau ujian selain atas dasar kemampuannya.

لاَ يُكَلِّفُ اللّهُ نَفْساً إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْراً كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo'a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." ( QS. Al Baqarah 2:286 )

Pelajaran (Ibrah) yang bisa kita petik dari ayat ini bahwa kita sebagai hamba-Nya harus selalu memohon lindungan dan pertolongan dari Allah, kita tidak bisa memungkiri bahwa kita begitu rendah di hadapan Allah karena begitu banyak dosa yang kita lakukan, kadang kita melupakan kehadiran Allah dalam setiap perbuatan yang kita lakukan.
Sesungguhnya hakikat kebahagiaan bagi seorang mukmin adalah rahmat dan pahala yang akan ia dapatkan di akhirat kelak, yaitu kebahagiaan yang akan ia dapatkan di surga. dan kebahagiaan ini hanya akan didapatkan oleh orang-orang yang beriman dan orang-orang soleh.

الَّذِينَ آمَنُواْ وَعَمِلُواْ الصَّالِحَاتِ طُوبَى لَهُمْ وَحُسْنُ مَآبٍ
29. Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik. ( QS. Ar Ra'd 13:29)
تِلْكَ الدَّارُ الْآخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِينَ لَا يُرِيدُونَ عُلُوّاً فِي الْأَرْضِ وَلَا فَسَاداً وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ
83. Negeri akhirat 1141) itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) 1142) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa. 1141). Yang dimaksud kampung akhirat di sini ialah kebahagiaan dan keni'matan di akhirat. 1142). Maksudnya: syurga.
( QS. Al Qashash 28:83 ).
Sungguh bahagia seandainya kita termasuk orang -orang yang akan mendapatkan kebahagiaan di akhirat kelak.

Bandung, 15 Agustus 2009
"Entar Tarji"

Comments :

0 komentar to “Hakikat Kebahagiaan”

Posting Komentar